Saturday, March 10, 2012

Cinta Terlarang



Ini semua tentang kamu. Ya. kamu yang hidup bersamaku beberapa tahun yang lalu. Kamu yang berdampingan denganku saat ak menangis dan tertawa. Ya, kamu. Kamu yang meninggalkanku saat ak tak punya siapa” lagi untuk sekedar bercerita.

Aku mengenalmu saat usiaku menginjak belasan tahun. Kau memanggilku EL. Dan ak memanggilmu, tampan. Kau dan aku bukanlah pasangan kekasih. Kau adalah hidupku, dan aku adalah hidupmu, begitulah yang kutahu tentang kita.

Kau datang saat semua orang pergi. Kau menggenggam tanganku saat semua orang mendorongku untuk jatuh. Aku yang rapuh mulai bergantung padamu, Lalu bagaimana mungkin bisa aku memaafkanmu bila janji yang kau ikrarkan dihadapan semua orang telah kau lupakan begitu saja.

Tampan, kau bilang kisah cinta itu tak akan berakhir. Bagaimana mungkin ini akan berakhir jika kita saja belum memulainya. Aku faham maksudmu, saat kau mengatakan bahwa ada gadis yang kau sukai. Aku marah. Dan aku mulai membanting semua barang yang kau berikan. Kau bertanya ada apa. Tampan, apakah kau buta? Aku mencintaimu.  Dengan semua keterbatasan yang diberikan Tuhan padaku, aku masih manusia. Dan cinta itu milik semua manusia.

Kau bilang gadis itu seharusnya berada diantara kita, agar kau lebih mudah mendekatinya. Tampan, gadis itu benar” berada diantara kita. Tapi ia menghalangi aku untuk bersamamu. Tapi  Kau berikan hatimu padanya. Kau mencintainya.

Suatu hari kau datang padaku. Mengatakan bahwa gadis yang kau beri hati itu tidak mencintaimu. Kau menjadi rapuh. Dan hidupmu perlahan lahan mati. Tampan. Aku masih mencintaimu. Bahkan sampai ak menemukanmu menyayati tubuhmu, mencoba menuliskan nama gadis jahannam yang mencuri hatimu. Aku masih mencintaimu ketika aku melihatmu meminum obat obatan terlarang, demi mendapatkan halusinasi tentang dia. Gadis jelita yang tidak memilihmu.

Aku merasa begitu naïf, mengharapkan kau akan berpaling dan menatapku. Hanya aku. Karena aku mulai sadar. Hatimu telah termiliki, dan itu bukan olehku.

Tampan, apa yang harus ku lakukan, gadis itu. Ya, gadis yang kau dambakan itu datang padaku. Ia mengatakan ia menyukaiku. Ia katakan dengan jelas bahwa ia mencintaiku. Tampan, aku tau kau melihat kejadian ini. Aku tau nyala matamu saat melihat ia datang telah padam oleh ucapannya. Kau beranjak, dan aku tak pernah melihatmu menengok lagi.

Tampan, aku masih mencintaimu, bahkan ketika aku menemukanmu tergantung ditengah kamarmu. Asal kau tau. Aku terlalu sakit untuk sekedar menangisimu. Aku lebih memilih untuk menyusulmu. Tapi Kemudian aku sadar. Bahkan aku matipun kau tak akan memilihku. Karena aku bukan dia. Ataupun bagian dari mereka. Aku adalah laki laki yang mencintaimu, entah sampai kapan.

Sahabatmu, Gabriel

4 comments: